Halo Everyone, hari saya akan cerita tentang kegiatan tadi pagi yang seru banget! Sejak menjadi peserta Kementrian Kesehatan gathering dengan Blogger di Bandung lalu, saya mulai tertarik dalam bidang kesehatan. Apalagi setelah acara tersebut dan saya mendapatkan gelar ( cieh gelar ) sebagai sahabat JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional ), saya semakin semangat ikut kampanye-kampanye hidup sehat.

Hari ini, tepat tanggal 1 Desember 2015 yang juga di peringati sebagai World Aids Day, kami dari beberapa komunitas di Bojonegoro melakukan kampanye di jalan-jalan dengan memberikan setangkai bunga dan selebaran tentang bahaya HIV/AIDS Kepada para pengendara di jalan raya.

Aksi ini di inisiasi oleh Aliansi Pita Merah Bojonegoro, serta Dinas Kesehatan dan juga PMI ( Palang Merah Indonesia ) Bojonegoro. Serta di dukung oleh teman-teman Sahabat Inspirasi Bojonegoro dan Paguyuban Kange Yune ( Duta Wisata ) Bojonegoro. Sudah kebayang serunya?

Hari ini saya mendapatkan banyak sekali teman-teman baru loh! Yang pasti aksi-aksi seperti ini akan sangat di rindukan. Selain menambah jejaring juga menambah pengalaman dan memori yang bisa diingat sampai nanti, kalau dulu saya juga pernah ikut ambil bagian loh dalam kampanye hari aids sedunia.

Pada 1 Desember setiap tahunnya, seluruh elemen masyarakat di banyak negara memperingati Hari AIDS Sedunia. Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia.

Sejatinya, Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, yang merupakan dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di World Health Organization (WHO) milik PBB di Jenewa, Swiss.

Namun, konsep untuk memperingati hari menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS itu digagas pada Pertemuan Menteri-Menteri Kesehatan Sedunia yang membahas mengenai program-program untuk pencegahan AIDS pada 1988.

Sejak saat itulah, organisasi-organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia mulai memperingati Hari AIDS Sedunia setiap tanggal 1 Desember.

Seperti dilansir dari Daily Times, Selasa (1/12/2015), peringatan Hari AIDS Sedunia dilakukan dengan berbagai aksi dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh berbagai komunitas di seluruh dunia.

Kegiatan sosial itu biasanya meliputi kampanye di jalan-jalan ibukota masing-masing negara, hingga melakukan kegiatan amal untuk membantu meringankan beban materi maupun psikologis pada penderita virus HIV AIDS, atau yang dikenal dengan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).

Hingga kini, ilwuman di seluruh dunia belum ada yang menemukan cara untuk mengobati HIV AIDS. Jadi, seluruh komunitas internasional merasa penting untuk selalu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya virus ini. Namun, juga tidak mengucilkan para penderita yang sudah terkena virus mematikan itu. ( www.okezone.com )

Saat ini tingkat penderita HIV/AIDS di Bojonegoro jug semakin meningkat, apalagi banyak pendatang yang berdatangan ke Bojonegoro. Entah itu untuk bekerja atau hanya untuk berkunjung saja. Karena banyak yang mengatakan, kehidupan di Bojonegoro saat ini sangat mirip dengan dunia orang metropolitan. Entahlah, saya sangat tidak suka mendengar seperti itu. Biarlah Bojonegoro seperti ini, kota kecil yang lengang dan bebas dari hiruk pikuk yang menyebalkan.

Walaupun panasnya makin nggak ketulungan, gosong makin gosong deh! Tapi setidaknya tingkat pertumbuhan angka penderita HIV/AIDS setiap harinya tidak bertambah banyak. Yuk mulai hidup sehat dan jauhi pergaulan bebas. Yang udah nikah, setialah sama satu pasangan jangan suka gonta ganti.

Yang paling penting, buat kalian yang merasa sehat, jauhi virusnya jangan jauhi orangnya. Karena mereka juga punya hati dan perasaan, jadi tunjukkanlah sisi kemanusiaan kita. Kalau kamu kenal orang penderita aids yang ada di sekitar kamu, bimbinglah dia supaya mau berobat dan jangan lupa cari informasi bagaimana caranya agar tidak tertular oleh virus tersebut.

STOP HIV / AIDS