Hujan
00.54.00
Malam ini ada yang bilang katanya rindu dengan untaian kata-kataku. Ah tuan, kau tau.......... kau sangat jahat hanya bisa merindu untaian kataku. Kau tak tau, aku disini selalu merindumu dan menyebut namamu di setiap untaian do’aku. Hatiku hanya tertulis namamu yang setiap waktu selalu mengingatkan otakku untuk memikirkanmu.
Tuan...
Malam ini Bojonegoro hujan gerimis, cuaca yang dari tadi siang bikin gerah berganti menjadi suasana sejuk. Persis seperti hatiku malam ini, entah angin apa yang membawa kesejukan itu. Tapi, hanya dengan mengingat namamu saja angin seolah mendukung mengubah wajahku menjadi tersenyum.
Tuan..
Tatapanmu menyelinap tampan di antara garis-garis wajahmu. Bak sinar matahari di celah hujan, sebuah teralis yang akan menahanku berlama-lama memandangmu. Sebab, biasanya akan muncul pelangi menuruni pematang di hatimu. Rindang dedaunan menyembunyikan ranting sunyi yang diam-diam ditumbuhi anggrek ungu. Makanya aku suka sekali memandangmu.
Tuan..
Tahukah rasanya menjadi tebu. Mengapa hujan memilih menjadi tetes tebu?, karena penuh kenangan manis di setiap celahnya. Di kerlingan mata, di antara pagi dan senja, di antara pertemuan yang tak terbilang jumlah. Karena itulah, pelangi turut hadir pada senyummu yang indah. Kau hanya menjawab dengan tatapan manis, itu saja, sederhana. Makanya aku suka sekali memandangmu.
Tuan..
Arus deras rinduku melintas waktu, hujan dan jantungku, nadi-nadiku bergolak menggerakkan tubuhku menuju kamu. Kamulah bintang di hatiku paling terang. Jadi galaksi indah tanpa lelah kusayang. Hatimu horison segalanya. Bukankah cinta itu ledakan besar yang mengawali kebersamaan kita memancar ke penjuru semesta dan (akan) memancar sepanjang masa.
Tuan..
Aku cemburu..Karna sinar rembulan telah mendahuluiku tuk memilikimu. Aku cemburu.. Karna kesunyian ini telah mendahuluiku 'tuk bercengkerama denganmu. Aku cemburu.. Karna desiran angin telah mendahuluiku 'tuk selimuti hatimu. Dan aku cemburu.. Mengapa semua mendahuluiku?
Tuan..
Di kertas hatiku..Kau boleh menulis apa saja. Kata-kata, catatan harian, silakan aja, terserah!
Kamu (pun) boleh mencoret-coretnya. Tulislah apa saja, sesukamu. Karena hatiku adalah lembar harianmu, biarkan aku jadi flashdisk yang menyimpan semua memorimu.
Istirahatlah tuan, ragamu terlalu lelah menuruti nalurimu berlarian kesana kemari mencari kesenangan diri. Tak taukah kau, sesungguhnya kebahagiaan yang kau cari-cari selalu mengelilingimu setiap hari. Tak usah kau cari jauh-jauh ketenangan itu, serahkan semua kepada sang pemberi kebahagiaan dan ketenangan itu, yaitu tuhanmu sendiri.
Istirahatlah, semoga esokmu di awali dengan senyuman indah.
11 komentar
Kurang ngejleb nova
BalasHapusNi anak lagi kasmaran bener apa boong deh sebenernya
BalasHapusAku padamu nov, lama ga baca tulisanmu pas jam" segini. Tumben pakai blog utama, biasanya pakai blog fiksi sebelah xixixixi
BalasHapusNova lagi kasmaran, hehehe #makJlebbbbb
BalasHapushmm... romantis :) tapi ending-nya, seperti ada yg mengganjal di hati ya... *soktau* hehe
BalasHapusKepalanya pusing gara" flu pas nulis itu mak jadi yaaaa gitu deh haha tunggu to be continue aja ya :D
Hapusbagus sih. cuman rela bagi bagi? #Eeh *iklanbengbeng
BalasHapuspengambilan sajak sajaknya terlalu tergesah-gesah, jadi ada yang tak di mengerti. bener, kata yang di atas, endingnya seperti ada yang mengganjal... kenapa?
Jatuh cinta ta mbak? bener a?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTulisan yang bagus ^^
BalasHapusRomantis mbak nova. diksinya mengalir indah :)
BalasHapusJangan Lupa Comment and Share yah ^.^ Thankq