Saat ini, Era globalisasi membuat kebanyakan orang bergantung sekali akan adanya internet. Internet menjadi salah satu kebutuhan dasar yang seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. Namun sepertiya, saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham dalam penggunaan internet. Hal ini turut menghambat laju pertumbuhan masyarakat, terutama di negara berkembang.

Pada masyarakat pedesaan misalnya, banyak sekali dari mereka yang belum mengerti tentang penggunaan internet secara seutuhnya, tentunya hal ini akan berdampak pada sistem perekonomian di desa tersebut yang sulit untuk berkembang karena masih terikat dengan cara-cara tradisional. 

Maka dari itu, untuk memaksimalkan potensi daerah-daerah yang ada di Indonesia, Internet menjadi solusi yang tepat. Sehingga, desa-desa yang memiliki potensi daerah bisa bekembang dengan baik. Contohnya, desa-desa peternakan bisa menjual hasil-hasil ternak. Begitu pula dengan desa pertanian dan desa perikanan. 

Tujuannya agar mereka mengetahui harga-harga yang berkaitan dengan usaha mereka yang update setiap harinya. Sehingga, mereka bisa mendapatkan harga terbaik bagi operasional mereka. Dengan begitu keuntungan atau economic value mereka akan meningkat.

Dan internet juga bisa menjadi salah satu wadah untuk memperkenalkan potensi-potensi yang ada di desanya sehingga bisa lebih di kenal oleh masyarakat luas, dan bisa memasarkan produk-produk lokal yang ada di kotanya untuk bisa tembus di kanca pasar internasional.

Maka dari itu, saya sangat mendukung program yang di adakan oleh JIM ( Jaringan Informasi Masyarakat ) Bojonegoro untuk membimbing masyarakat desa, utamanya para karang taruna untuk bisa lebih melek terhadap internet.

Saat ini, setiap desa di Bojonegoro juga sudah di wajibkan untuk menerapkan sistem keterbukaan informasi, salah satunya melalui website desa yang sedang dalam tahap pengembangan oleh pemerintah. Untuk itu, para masyarakatnya juga sangat memerlukan pelatihan supaya mereka tidak kaget dengan perkembangan tekhnologi saat ini.

Dalam lokakarya JIM lalu, banyak sekali pelatihan-pelatihan yang di laksanakan selama 3 hari. Salah satunya adalah pelatihan menulis, pelatihan social media, pelatihan photography dan pelatihan ngeblog. Lokakarya ini di dukung penuh oleh ExxonMobil dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Alhamdulillah, saya di percaya menjadi salah satu narasumber dalam lokakarya tersebut. Saya merasa bangga bisa membagi ilmu saya tentang dunia social media kepada 30 peserta yang hadir dalam lokakarya JIM selama 3 hari di SMKN 1 Purwosari, Bojonegoro kemarin.

Dunia Internet itu sangat luas, jika kita tidak bijak dalam menggunakannya kita bisa terjerumus akan pengaruh internet negatif, maka dari itu sangat di perlukan juga pengenalan pemanfaatan internet yang lebih bermanfaat dan lebih positif untuk di pergunakan setiap hari. Salah satunya adalah dengan berbagi tulisan-tulisan yang bermanfaat atau memperkenalkan potensi-potensi desa yang kita ketahui di Blog pribadi atau di website.

Saya berharap, seluruh desa di Bojonegoro bisa lebih melek lagi akan pemanfaatan internet dan bisa membagikan postingan-postingan menarik di website desanya masing-masing setiap harinya. Jadi, setiap hari akan bermunculan postingan-postingan terbaru tentang Bojonegoro melalui tulisan dari masyarakat Bojonegoro.

Mari kita tunjukkan, kalau Bojonegoro itu tidak melulu identik dengan banjir, tanah kering, perguruan silat yang lagi saling serang, dll. Kita tunjukkan kalau di Bojonegoro itu masih banyak sekali tempat yang menarik untuk di kunjungi. Masih banyak sekali potensi yang bisa di gali, mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa ini loh Bojonegoro yang sebenarnya. Biar masyarakat luar penasaran dan datang berkunjung ke daerah kita.

Sukses untuk JIM Bojonegoro, terus berkarya, terus gali potensi-potensi yang ada di desanya, jangan takut untuk berbagi, jangan takut kalau tulisan kamu jelek atau takut tidak enak di baca. Yang penting kita sudah berusaha, insha Allah lama-lama kita akan terbiasa dan akan bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan kita yang di takutkan tadi. Semangat.

Dok : Antok Sbu