Bojonegoro, Kota Rasa Desa atau Desa Rasa Kota?
14.58.00Begitu kalian membuka blog ini, kalian pasti sudah tau kalau pemiliknya berasal dari Bojonegoro, iya kan? Aku sudah jelas-jelas pajang di header dengan poster segede itu masak nggak tau kalau pemiliknya dari Bojonegoro.
Tapi, yang sering menjadi pertanyaan. Bojonegoro itu mana sih? Ada loh yang pernah bilang gini “oh dari Bojonegoro, Jawa Barat yah?” olalaaaa jauh banget gitu nyambernya Jawa Barat, jelas-jelas dari Jawa Timur. Pernah lagi dapat kiriman dari astra Indonesia alamatnya di kirim Bojonegoro, Jawa Tengah. Untung tukang pos nya pinter ga nyasar itu paketannya, haha.
Kota Bojonegoro memang kecil, mungkin kamu ga bakal capek kalau muterin kota ini hanya dengan sepeda onthel. Tapi, justru kota kecil ini yang bikin betah. Tau nggak? Pergaulannya itu sebatas lo lagi lo lagi “minjem bahasanya orang Jakarta”. Makanya rasa kekeluargaannya lebih dapet di setiap event yang di adakan oleh kota ini.
Terlebih lagi, para pemerintahnya yang sangat welcome dan mudah berbaur dengan rakyat. Bahkan bahasanya nggak kaku dan baku banget loh, malah sering menggunakan bahasa Jawa. Belum lagi penataan kota dan kebersihannya yang sangat rapi, tak bisa di pungkiri itulah yang membuat kota ini mendapatkan langganan Anugerah Adipura, tahun ini juga dapet loh.
Gapura Selamat Datang Bojonegoro dulu |
Kalau sekarang kamu datang ke Bojonegoro, pasti tidak menemukan tulisan diatas, jadi kamu pasti bakal bertanya-tanya. Dimana letak kota Bojonegoro sebenarnya? Kenapa sepanjang perjalanan ke barat hanya menemui pemandangan rel kereta api?
Pusat kota Bojonegoro, lumayan masuk ke dalam dari jalan raya utama antar provinsi. Yang saya maksud pusat kota tentunya pusat pemerintahan ( pendopo, kantor pemerintahan ), alun-alun, dan beberapa kantor tidak berada di jalan utama. Jadi kamu harus masuk dulu untuk melihat itu semua.
Mengenai penggantian tulisan “Selamat Datang Anda Masuk di Kota Bojonegoro” menjadi “Wong Bojonegoro Sehat, Cerdas, Prouktif, Bahagia” adalah untuk menghilangkan batas kewilayahan antara desa dengan kota. Sehingga tidak ada lagi perbedaan antara desa maupun kota. Jadi, tujuan utama penggantian tulisan gapura selamat datang tersebut adalah untuk menciptakan desa rasa kota dan kota rasa desa.
Perbedaan antara kota dan desa yang dulu begitu terlihat kini semakin tipis. Di perkotaan Kota Bojonegoro akan ditemukan identitas desa dan juga sebaliknya di perkotaan Bojonegoro akan ditemukan suasana seperti di pedesaan.
Sekarang, sudah tidak ada lagi perbedaan mencolok desa dengan kota, Untuk menciptakan harmonisasi suasana desa dan kota, sekarang ini banyak sekali tanaman yang banyak tumbuh di pelosok pedesaan dan ditanam di titik-titik wilayah perkotaan. Selama ini desa identik dengan suasana hijau dan asri banyak pepohonan dan udara yang segar, betul kan?.
Nah, sekarang kota juga di sulap suasananya menjadi ASRI, hijau dan banyak pepohonan. Tentunya udarannya juga sangat segar, walaupun kota ini terkenal akan panasnya. Apalagi setelah pengeboran minyak di wilayah Bojonegoro ini. Jadi makin menjadi panasnya deh.
Pohon-pohon ke asriannya keliaan kan? |
Saat ini, di pedesaan juga mulai di galakkan penanaman tumpuhan di sepanjang tepian jalan dan juga di bangun taman-taman untuk tempat bermain dan nongkrong sehingga seperti terasa berada di perkotaan. Kecamatan Kedungadem misalnya, saat ini di bangun taman megah di depan balai desa Drokilo yang katanya sih akan menjadi alun-alun kota Kedungadem nantinya.
Juga di kawasan Sumberjo, tepatnya di daerah Talun. Sepanjang pinggiran jalan saat ini juga di bangun taman yang sangat indah dan tentunya akan menjadi tempat yang sangat nyaman untuk berkumpul bersama keluarga, teman, sahabat atau yang lainnya.
15 komentar
banyak yang belum bahagia mbak..
BalasHapustulisan yang benar Adik Nova.."Wong Bojonegoro" bukan |Wong Jonegoro|....
BalasHapusquote
Mengenai penggantian tulisan “Selamat Datang Anda Masuk di Kota Bojonegoro” menjadi “Wong Bojonegoro Sehat, Cerdas, Prouktif, Bahagia”
unquote
sama sama
BalasHapusbojonegoro jadi maskodnya jawa timurr. Mungkin gak????
BalasHapuswah kapan" mampir ke sini lagi deh...
BalasHapuswah kapan" mampir ke sini lagi deh...
BalasHapusBener mbak,,, Kalau tulisan Selamat datang Anda masuk di Kota Bojonegoro (nggak hanya Bojonegara saja sieh) sepertinya kok ada pembatasan antara kota dan desa. Tapi setelah di ganti kan jadi beda maknanya dan menganggap semua Bojonegoro itu sama,,, ntah desa mau kot. Dan juga yang akan berkunjung ke situ merasa tersambut. Kapan - kapan mampir lah kesini,, kayaknya asyik kotanya :-)
BalasHapushampir 5 tahun gk pernah sambang ke bojonegoro,perubanan yang sangat luar biasa dikota dan diseluruh kecamatan wilayah bojonegoro"DAMN I LOVE BOJONEGORO"
BalasHapusDan sekarang aku bisa merasakan suasana kota bojonegoro setelah sekian lama kerja diluar daerah"Bojonegoro kota kecil penuh cerita dan impian....
Aku seneng bisa tinggal disini :)
>>>BOJONEGORO MATOH<<<
Kalau ke bojonegoro saya ke ledok kulon.. jadi kangen
BalasHapusTetanggaan, hehehe, sebagai warga Blora yang sering klayapan di Bojonegoro pas SMK, sudah beberapa tahun tidak ke sana :))
BalasHapustapi, slogannya masih dihafal, kalau gk salah: MATOH! :D
Bojonegoro bukan kota juga bukan desa tetapi kabupaten.
BalasHapusYang jelas Bojonegoro secantik yang menulis ini.
BalasHapuspengen juga deh kapan-kapan mampir ke bojonegoro :D
BalasHapusIjin sedot gambarnya gan buat petisi.
BalasHapustempat wisata di bojonegoro apa saja?
BalasHapusFaktualNews
Jangan Lupa Comment and Share yah ^.^ Thankq