Menilik Masjid Tertua Di Bojonegoro
15.23.00Masjid Tertua Di Bojonegoro |
Masjid adalah rumah tuhan, tempat beribadah dan merupakan sebuah tempat yang paling utama dan mulia di muka bumi ini. Masjid adalah pusat tersambungnya hati dan jiwa dalam menuju tuhan haqiqi yang dicinta, serta merupakan tempat untuk mendengarkan seruan Allah Yang Maha Pengasih guna menuju kebaikan dan kesempurnaan.
Masjid adalah tempat pembersih jiwa dan penyejuk hati serta pusat manifestasi seluruh cahaya ilahi dalam hati orang-orang yang beriman. Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan menilik masjid tertua di Bojonegoro. Masjid yang diberinama Nurul Huda itu dibangun pada bulan Muharram tahun 1262 H atau tahun 1847 M.
Banyak yang beranggapan bahwa masjid tertua di Bojonegoro adalah masjid Darussalam yang berada di sisi alun-alun Bojonegoro. Tetapi ternyata anggapan itu salah, masjid tertua di Bojonegoro terletak di desa Cangaan kecamatan Kanor.
Walaupun ternyata masjid tersebut jauh dari bayangan saya karena sudah direnovasi beberapa kali, tapi tetap saja masjid bersejarah itu tetap unik dan bersejarah. Berbagai peninggalan kuno dari masjid tersebut disimpan di gudang karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipasang.
Menilik Masjid tertua di Bojonegoro ini adalah salah satu rangkaian acara dari komunitas Blogger Bojonegoro yang diberi nama Dari Ujung Ke Ujung Edisi Kampung Nelayan yang kebetulan berada di kecamatan Kanor. Dari Ujung Ke Ujung sendiri adalah salah satu program njungok ( kopdar ) wisata komunitas ini supaya bisa mengenal Bojonegoro dari ujung ke ujungnya.
Para Perangkat Desa, para sesepuh, para ulama dan para pengurus masjid menyambut dengan baik kedatangan kami dan berbagi pengalaman tentang sejarah berdirinya masjid tertua tersebut, karena berada di pinggiran sungai bengawan solo, Desa Cangaan diketahui sebagai pelabuhan kuno dan menjadi pusat perdagangan dan perekonomian masa Kolonial Belanda pada masa itu.
Karpet masjid nurul huda juga pernah dipinjam untuk menyambut kedatangan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang saat itu datang berkunjung ke masjid Darusalam. Karpet merah tersebut sampai sekarang masih disimpan dengan rapi di dalam peti yang ditaruh di gudang masjid tertua tersebut.
Terimakasih kepada Bapak Camat Kanor yang menjamu kami dengan luar biasa ramahnya, masih banyak lagi potensi-potensi yang ada di kecamatan Kanor...nantikan postingan selanjutnya yahh, ini adalah cara kami ( Komunitas Blogger Bojonegoro ) mengenalkan potensi yang ada di Bojonegoro kepada dunia.
Berikut ini penampakan dari masjid tertua di Bojonegoro tersebut :
Serambi Masjid |
Ruangan Sholat khusus Wanita |
Dalam Masjid |
Langit-langit Masjid |
Kondisi Karpet Merah |
Peninggalan Sejarah |
Atap Masjid |
Kondisi Masjid dari Depan |
Photo Taken By : Aryv Kurniawan
Semoga Bermanfaat
17 komentar
wah mantap abis mbak hehe... jadi pengen sholat di situ saya hehe..mbak nova kie aslinya bojonegoro to hehe mantap"??
BalasHapusiya saya asli Bojonegoro ;D
HapusWah, karpet merahnya sudah cukup tua juga ya mbak dari saman presiden Soekarno.
BalasHapusSalam kenal yah mbak, blognya saya follow, kalau berkenan follow balik :)
IYa mbak :D Blognya apa ya mbak hehe
Hapusterlihat klasik nih mbk bangunan masjidnya..
BalasHapusiya memang dibuta seperti itu kayaknya hehe
HapusSalut sama pengurus masjidnya yang tetap perduli dengan benda2 sejarahnya.semoga bisa jd teladan utk kita semua
BalasHapusIya ya mbak, padahal sudah sepuh-sepuh...semoga kita sebagai generasi penerus bisa menjadikan mereka sebuah panutan :)
HapusBagus masjidnya ... cuma saya pengen tau kalo pas solat subuh penuh gak yah??
BalasHapuswah disana dekat perumahan kog mas....kayaknya penuh soalnya saya kesana pas siang hari hehe
Hapusitu peninggalan sejarahnya tak terawatkah mbak... usang dimakan jaman...
BalasHapusudah berapa puluh tahun aja itu mas, hehe penuh debu jadinya
HapusCakep Blognya :D kunjungan baliknya di tunggu http://irvandev.blogspot.com
BalasHapusbagus sekali rumah Allah.. :) jadi nyaman saat melaksakan ibadah shalat
BalasHapusTapi koq cat nya jaman sekarang banget ya, kalau masjid lama biasanya cat putih doang...
BalasHapusSalut sama pengurusnya, walau tua tetapi kelihatan baru :D
Jadi masjid ini dibangun pd thn 1847 ya Mbak?
BalasHapusSaya suka dgn warna cat masjid ini. Dan bagian dalamnya menggambarkan kesejukan seandai beribadah disana.
Salam,
misi kak artikel nya bagus nie boleh shared ?
BalasHapuspoker online
Jangan Lupa Comment and Share yah ^.^ Thankq